Kerusakan Habitat Dinilai Jadi Faktor Munculnya Buaya di Sungai Tatah Bangkal

kalsel.jpnn.com, BANJAR - Kemunculan buaya muara di Sungai Tatah Bangkal, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar diduga terjadi karena habitat predator itu mengalami kerusakan.
Direktur Eksekutif Walhi Kalimantan Selatan (Kalsel) Kisworo Dwi Cahyono meminta pemerintah melalui BKSDA mengecek lebih lanjut soal indikasi ini.
"Jangan hanya memasang papan imbauan. Harus dicek lebih lanjut. Jika memang itu penyebabnya, segera lakukan pemulihan," ujar Kis, sapaan pria ini kepada JPNN, pada Kamis (1/9).
Menurut Kisworo, buaya tidak mungkin muncul sampai ke bibir sungai dan memakan ternak warga jika habitat serta rantai makanan predator tersebut tidak terganggu.
"Bisa jadi karena di muara terjadi aktivitas transportasi yang terlalu padat jadi buaya-buaya itu pindah ke lokasi yang lebih tenang," ujarnya.
Warga RT 3 Desa Bangkal Tengah, Rusli bercerita penampakan buaya muara sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Jumlahnya disinyalir lebih dari dua ekor.
"Terakhir aku melihat tiga hari lalu. Muncul di pantai (bibir) sungai. Biasanya munculnya malam. Kira-kira 3 meter," kata dia.
Akibat masalah tersebut, Rusli yang saban hari bekerja sebagai nelayan ini mengaku sudah hampir sebulan tidak turun ke sungai.
Walhi Kalsel menduga kemunculan buaya di Sungai Tatah Bangkal akibat kerusakan habitat dari predator tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News