Walhi Kalsel Singgung Maraknya Aktivitas Tambang di Dekat Jalan Negara

kalsel.jpnn.com, BANJAR - Insiden longsor di Jalan Ahmad Yani Kilometer 171 Kecamatan Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan memicu reaksi keras di kalangan aktivis lingkungan hidup.
Aktivis menyebut peristiwa longsornya jalan nasional itu disinyalir kuat dipicu dampak dari tambang batu bara di sekitar insiden terjadi.
Bukan tanpa alasan, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalsel menemukan fakta di sekitar jalan tersebut terdapat lubang tambang batu bara yang jaraknya boleh dibilang berdekatan.
"Jarak lubang tambang dengan jalan dari sisi utara hanya 38 meter. Sementara dari sisi selatan hanya 152 meter," kata Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono.
Lebih lanjut, Cak Kis -sapaan Kisworo- juga mengungkap bahwa jarak lubang tambang batu bara dengan sungai yang ada di sekitar lokasi hanya 195 meter.
"Lebih parah lagi jarak lubang tambang dengan permukiman cukup dekat. Berkisar antara 79 hingga 42 meter," kata dia.
Menurut Kis, dekatnya lokasi galian tambang batu bara dengan jalan negara serta permukiman jelas melanggar aturan.
Dia mengacu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2012 tentang Indikator Ramah Lingkungan.
Walhi Kalsel meminta pemerintah mengambil langkah tegas terkait insiden jalan negara yang longsor akibat aktivitas tambang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News