ULM Mengenalkan Biopori di Ponpes Untuk Cegah Banjir dan Suburkan Tanah

kalsel.jpnn.com, BANJARBARU - Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengenalkan lubang resapan biopori di Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Putri di Desa Hariti, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Lubang resapan itu bisa dimanfaatkan untuk mencegah banjir dan menyuburkan tanah.
"Kami memberikan pelatihan tentang pembuatan lubang resapan biopori di pekarangan pondok pesantren," kata Prof Ahmad Kurnain, Ketua Tim ULM di Banjarbaru, Senin (31/10).
Dalam pelatihan itu, para santriwati dan pengasuh langsung diajarkan praktik pembuatan lubang-lubang biopori yang kemudian diisi dengan sampah organik.
Kurnain mengatakan penggunaan sampah organik bertujuan menambah kesuburan tanah karena terjadi proses biologis yang menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos.
"Ini sekaligus edukasi untuk mengurangi pembakaran sampah karena akan melepas karbon ke udara menambah pemanasan global dan mencemari udara," jelas dia.
Selain itu, biopori juga mengurangi genangan air di permukaan tanah sehingga dapat mencegah banjir serta menambah volume air dalam tanah.
Lubang resapan membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah yang membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik.
ULM mengenalkan lubang resapan biopori kepada warga ponpes di Kecamatan Sungai Raya, Hulu Sungai Selatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News