Walhi Kalsel Sebut Aktivitas Tambang Sebagai Pemicu Longsor di Jalan Nasional

Kisworo menyarankan kepada pemerintah untuk bertindak tegas terkait peristiwa yang dianggapnya sebagai kejahatan lingkungan hidup tersebut.
"Harus dicabut izinnya dan diwajibkan untuk memulihkan lingkungan dan kerusakan jalan tersebut," ujarnya.
Sementara BPBD Tanah Bumbu masih belum bisa memastikan penyebab longsor tersebut murni karena faktor alam atau aktivitas tambang.
Berdasarkan laporan yang diterima, jarak lubang tambang di sepanjang jalan nasional itu ada yang hanya berkisar selangkah kaki.
Dalam perjalanan waktu hingga kini aktivitas tambang yang disebut terus menghimpit pemukiman dan fasilitas umum.
Dampak lain, lubang tambang itu juga hancurkan satu buah rumah tanpa penghuni. Data BPBD Tanah Bumbu menyebutkan ada 27 rumah warga rusak terdampak pergeseran tanah sehingga menyebabkan retak.
Pemangku kebijakan di Kalsel, kata Kisworo, harus hadir dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bijaksana agar kejadian serupa tidak terus terulang, hal itu sebagai komitmen bertanggung jawab terhadap keselamatan rakyat dan lingkungan.
"Apalagi kondisi ini di jalan negara, pasti pemerintah dan polisi sering jua lewat sana. Gubernur Kalsel dan Kapolda Kalsel ke mana? Kok keselamatan rakyatnya selalu diabaikan?" cetus Kisworo. (antara/jpnn)
Walhi Kalsel menduga pemicu longsor di jalan nasional yang ada di Tanah Bumbu adalah aktivitas tambang yang kian marak.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News