Karantina Pertanian Banjarmasin Tetap Awasi Lalu Lintas Hewan Meski PMK Mereda

kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Balai Karantina Pertanian Banjarmasin berkomitmen tetap melakukan penguatan biosekuriti meski kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah terkendali di Indonesia termasuk di Kalimantan Selatan.
"Meski kini terdapat relaksasi, namun biosekuriti dan pengetatan pengawasan lalu lintas hewan rentan PMK harus terus dilakukan," kata Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto, Senin (16/1).
Dia mengatakan tindakan karantina yang dilakukan kini sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan PMK Pusat Nomor 8 tahun 2022.
Adapun biosekuritinya mulai pemeriksaan dokumen persyaratan, hasil laboratorium bebas PMK, disinfeksi terhadap instalansi karantina hewan, alat angkut, karantina 14 hari di daerah asal, hingga validasi vaksinasi menggunakan aplikasi Identik PKH Kementan dengan memindai penanda yang dipasang pada telinga ternak.
Selama Januari 2023, Karantina Pertanian Banjarmasin mencatat ratusan ekor sapi dan kerbau dilalulintaskan di Kalsel.
Untuk sapi yang masuk ke Kalsel melalui Pelabuhan Basirih Banjarmasin berasal dari asal Sumbawa dan Bima, Nusa Tenggara Barat totalnya sebanyak 600 ekor dengan tujuan akhir Kabupaten Tanah Laut.
Sedangkan untuk kerbau potong keluar Kalsel melalui Pelabuhan Batulicin 15 ekor menuju Palopo, Sulawesi Selatan.
Hartanto mengakui untuk kerbau lalu lintasnya mengalami penurunan sejak terjadi wabah PMK pada Mei 2022.
Balai Karantina Pertanian Banjarmasin tetap menerapkan pengawasan ketat terhadap lalu lintas hewan ternak meski PMK sudah mereda.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News