Hasil Penelitian, Ikan dan Air di Sungai Kalsel Mengandung Bahan Berbahaya

“Rata-rata kandungan mikroplastik dalam lambung ikan di DAS Barito adalah 53 partikel mikroplastik dalam satu ekor,” ujarnya.
Sementara hasil uji kadar, semua air sungai di DAS Barito telah tercemar mikroplastik dengan rata-rata 56 partikel mikroplastik (PM) dalam 100 liter air. Kandungan mikroplastik terbanyak diketahui ada pada lokasi Sungai Martapura tepat di depan Patung Bekantan yaitu sebanyak 125 PM/100 liter.
“Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari hasil pemecahan dari sampah plastik seperti tas kresek, styrofoam, botol plastik, sedotan, alat penangkap ikan, popok, dan sampah plastik lainnya yang dibuang di aliran Sungai Barito, karena paparan sinar matahari dan pengaruh fisik pasang surut maka sampah plastik ini akan rapuh dan terpecah menjadi remah-remah kecil,” jelas Prigi dalam laporannya.
Faktor yang mempengaruhi ekosistem sungai dari mikroplastik itu, di antaranya, kurang layanan pengangkutan sampah dari rumah-rumah penduduk ke tempat pengumpulan sampah sementara.
Selanjutnya, minimnya kesadaran memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya, masifnya penggunaan plastik sekali pakai, hingga tidak efektifnya regulasi pengurangan penggunaan plastik. (antara/jpnn)
Berdasar hasil penelitian, sejumlah ikan dan air di sungai yang ada di Kalsel mengandung bahan berbahaya mikroplastik.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News