Hasil Penelitian, Ikan dan Air di Sungai Kalsel Mengandung Bahan Berbahaya

kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bekerja sama dengan Perkumpulan Telapak Badan Teritori Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk meneliti kesehatan ekosistem air.
Hasilnya, mereka menemukan sepuluh spesies ikan yang jadi konsumsi masyarakat mengandung bahan berbahaya mikroplastik.
Temuan itu diketahui saat ekspedisi Sungai Kota Banjarmasin pada 26 Agustus 2022 hingga 1 September 2022.
Prigi Arisandi selaku peneliti dari ESN mengatakan ekspedisi di Banjarmasin itu menyusuri Sungai Kuin, Sungai Martapura, dan Sungai Barito.
Ketiganya merupakan daerah aliran sungai (DAS) Barito yang masuk dalam sungai nasional, hilirnya ada di Kalsel dan hulunya sampai ke Kalimantan Tengah.
"Dengan menggunakan perahu klotok kami menyusuri sungai dengan melakukan uji kualitas air, uji mikroplastik dan pemetaan timbulan sampah di sungai” ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (4/9).
Dari laporan ekspedisi, sepuluh ikan yang diuji kadar kandungan mikroplastik, di antaranya : patung, seluang, tambubuk, lompok, lais, nila, puyau, sisili, hadungan, dan sanggiringan.
Dari sepuluh spesies itu, ikan lais menjadi urutan nomor satu karena mengandung mikroplastik sebanyak 135 partikel. Sedangkan yang paling sedikit ikan saluang yaitu 18 partikel mikroplastik.
Berdasar hasil penelitian, sejumlah ikan dan air di sungai yang ada di Kalsel mengandung bahan berbahaya mikroplastik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News