Wali Kota Banjarmasin Ungkap Pemicu Inflasi, Ternyata

Untuk itu, menurutnya, masyarakat bisa saja melakukan pergeseran jenis beras dengan harga yang tergolong lebih terjangkau.
"Mungkin karena tuntutan ekonomi dan sebagainya, masyarakat bisa saja kalau mau bergeser ke jenis beras Sulawesi atau Pamanukan (Jawa Barat) misalnya yang sama seperti beras lokal Banjar, harganya lebih murah tadi berkisar Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per liter," ujarnya.
Atas persoalan ini, Ibnu menekankan Pemkot Banjarmasin akan melakukan koordinasi dan pemantauan dalam enam bulan ke depan untuk memastikan bahwa distribusi bahan pangan tidak mengalami gangguan, sehingga gejolak harga dapat dikendalikan.
"Memang perlu ada upaya-upaya untuk menekan laju inflasi, kami imbau pada masyarakat jangan sampai panic buying," ujarnya.
Kenaikan harga beras lokal ini juga tidak terlepas karena terjadinya serangan virus atau hama tungro yang sangat luas pada musim tanam tahun ini, hingga banyak lahan pertanian hampir gagal panen.
Selain harga beras dan daging, harga telur yang awalnya hanya Rp 26 ribu per kilogram, beberapa hari ini sudah berada di harga Rp 29 ribu per kilogram.
Demikian juga harga bawang merah awalnya Rp 30 ribu per kilogram, sekarang Rp 33 ribu dan bawang putih awalnya Rp 20 ribu, sekarang sudah Rp 25 ribu per kg. (antara/jpnn)
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengungkap penyebab inflasi di wilayahnya, yakni harga beras lokal dan daging yang mengalami kenaikan.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News