Komjen Boy Minta Masyarakat Waspadai Ancaman Ini Jelang Pemilu 2024

kalsel.jpnn.com, KEDIRI - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme meminta masyarakat mewaspadai berbagai ancaman intoleransi menjelang Pemilu 2024 yang nantinya kerap mengarah pada politik identitas.
"Itu bisa menjadi salah satu kekhawatiran. Kalau intoleran nantinya, akhirnya yang ada adalah politik identitas tertentu yang bisa menyeret pola berpikir masyarakat," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar di Kediri, Jawa Timur dikutip dari Antara, Rabu (30/11).
Boy Rafli yang ditemui setelah memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, mengatakan masyarakat yang terpengaruh dengan politik identitas nantinya bisa menjadi masyarakat yang penuh dengan konflik.
Perwira tinggi Polri itu tidak ingin ada konflik terjadi pada masyarakat, terlebih lagi terpengaruh dengan intoleran ataupun politik identitas.
"Kami tidak ingin suasana seperti itu sebab bisa didomplengi oleh orang yang punya niatan dalam melakukan aksi teror," katanya.
Kepala BNPT juga menambahkan pada masa pandemi yang menonjol adalah narasi radikalisme pada media sosial.
Sebelum pandemi, beberapa aktivitas seperti memberangkatkan anak bangsa ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS terjadi, namun saat pandemi Covid-19 berubah total. Narasi yang ada di media sosial yang begitu kuat.
Untuk itu, Boy memastikan lembaganya terus memperkuat literasi digital dengan melakukan kerja sama ke berbagai manajemen platform dan provider sebagai upaya menjaga agar ruang publik di media sosial tidak ada narasi yang mengarah pada intoleransi dan radikalisme.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar meminta semua lapisan masyarakat mewaspadai ancaman intoleransi jelang Pemilu 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News