BNPT Ajak Anak Muda Kalsel Jadi Agen Perdamaian Penangkal Perilaku Intoleran

kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendorong pemuda menjadi agen perdamaian menangkal perilaku intoleran yang berpotensi memicu paham radikalisme hingga terpapar aksi terorisme.
"Anak muda harus bisa menjaga pergaulan sehari-hari termasuk di media sosial dari perilaku intoleran dan radikalisme," kata Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (8/9).
Dia mengatakan pergaulan di dunia maya patut diwaspadai anak muda karena banyak pelaku tindakan terorisme terpapar ketika berselancar di internet.
Bahkan beberapa pelaku tindak pidana terorisme berperan sebagai aktor penyendiri yang terpapar paham radikalisme di media sosial.
“Ada anak muda pelaku pengeboman asal Probolinggo yang ditahan dan saya tanya dari mana belajar membuat bom, dia jawab belajar dari YouTube,” ungkap Nisan.
Jenderal bintang dua itu menjelaskan 60 persen pengguna media sosial di Indonesia adalah anak muda yang secara tidak langsung menjadi sasaran "pasar" bagi jaringan kelompok terorisme yang menyebarkan paham radikal.
Untuk itulah, salah satu kegiatan yang menurut BNPT patut didukung yaitu seni budaya sebagai bagian upaya membentengi para generasi muda dari paham radikal.
Melalui program Aksi Musik Anak Bangsa yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan di Banjarmasin, BNPT hadir di tengah generasi muda sebagai langkah konkret meneguhkan anak muda untuk bersama-sama menjaga NKRI dan memegang teguh Pancasila.
BNPT mendorong para anak muda yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel) menjai agen perdamaian untuk menangkal paham radikal dan intoleran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News