DLH Banjarmasin Programkan Bank Sampah Organik Untuk Budi Daya Maggot

kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin memprogramkan bank sampah organik yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk pupuk, tetapi juga untuk budi daya maggot.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Alive Yoesfah Love mengatakan program ini mulai dicoba di pasar tradisional.
"Program ini sudah berjalan, sedang kami lakukan di TPS Pasar Sentral Antasari," ujarnya.
Pasar tradisional, kata dia, menjadi produksi sampah organik terbanyak, karena banyak sisa-sisa sampah makanan, sayuran, dan buah-buahan.
Menurut Alive, sampah-sampah organik tersebut yang dibuang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) akan diolah dan hasilnya dikelola bank sampah organik setempat.
"Hasilnya inilah yang bisa dimanfaatkan bagi anggota atau masyarakat untuk budi daya maggot," katanya.
Menurut dia, maggot bisa menjadi pakan ikan, sehingga mempunyai manfaat cukup besar untuk ekonomi.
"Dari produksi sampah di kota ini yang setiap harinya sekitar 700 ton, sebanyak 65 persennya sampah organik," katanya.
Dia menyebut program ini diharapkan dapat mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih di Banjarmasin Selatan.
Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Kota Banjarmasin Marzuki menambahkan sebanyak dua ton sampah organik bisa diolah menjadi satu ton bubur sampah organik untuk budi daya maggot.
Menurut dia, maggot sebagai pakan ikan cukup dicari, apalagi sudah dijalin kerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Banjarmasin untuk pemasarannya.
Baca Juga:
"Informasinya sekitar 2.500 kilogram permintaan maggot setiap bulannya," ujarnya. (antara/jpnn)
Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin menjalankan program bank sampah organik untuk budi daya maggot.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News