Stok Kedelai di Kalsel Hanya Cukup Untuk Sepekan

Entin menjelaskan kedelai sebenarnya tidak termasuk ke dalam komoditas pangan strategis, apalagi dikonsumsi tahu tempe pada masyarakat Banjar tidak sebesar masyarakat di Pulau Jawa yang biasa mengkonsumsinya setiap hari.
Sehingga Entin meyakini kenaikan harga kedelai tidak menyebabkan gejolak di masyarakat HSU khususnya.
Meski demikian bukan berarti pemkab berdiam diri tak melakukan pengawasan dan antisipasi.
Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan HSU H Fakhruddin mengatakan pihaknya selalu mengawasi perkembangan komoditi pangan dan melaporkan setiap hari dan setiap pekan kepada Pemerintah Provinsi Kalsel.
"Biasanya jika ada komoditi pangan mulai merangkak naik harganya, kita laksanakan pasar murah agar harga tidak bergejolak, namun daya beli masyarakat memang tengah turun sehingga alternatifnya kita perbanyak saja memberikan bantuan sosial ke masyarakat," kata Fakhruddin.
Fakhruddin mengatakan berdasarkan data bidang Industri, para pedagang kedelai di HSU tidak terdaftar di Dikuperindag setempat, sehingga menjadi kendala dalam pengawasan dan pembinaan.
"Para pedagang langsung mendatangkan kedelai dari luar HSU kebanyakan mereka tidak terdaftar, di sini,” katanya. (antara/jpnn)
Stok kedelai yang ada di Provinsi Kalsel saat ini hanya cukup untuk satu pekan saja.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News