Cuaca Ekstrem Menghantui Sejumlah Provinsi pada Natal Hingga Tahun Baru

Dalam kesempatan itu, Dwikorita juga menyampaikan bahwa untuk informasi prakiraan berbasis dampak hingga level kecamatan dapat diakses di web signature.bmkg.go.id.
Adanya potensi cuaca ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru itu, Dwikorita meminta pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Kemudian, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
Lalu, menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi. Dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.
Selain itu, Dwikorita juga meminta masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi potensi cuaca ekstrem tersebut. (antara/jpnn)
BMKG mendata ada sejumlah provinsi yang harus siaga terhadap cuaca ekstrem pada natal dan tahun baru.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News